
Dokumentasi & Penulis : Rahmadani
Tenggarong — 30 Juni 2025, Momentum bersejarah kembali tercipta di Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan digelarnya kegiatan Sholat Subuh berjamaah yang dirangkai dengan serah terima jabatan Bupati Kutai Kartanegara. Kegiatan ini berlangsung khidmat pada Senin pagi, 30 Juni 2025, bertempat di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong.
Acara diawali dengan pelaksanaan Sholat Subuh berjamaah yang diikuti oleh jajaran Forkopimda, para pejabat pemerintah daerah, tokoh agama, serta masyarakat sekitar. Kehadiran para Camat se-Kabupaten Kutai Kartanegara turut memberikan makna tersendiri dalam kegiatan ini.
Salah satu yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Camat Loa Kulu, H. Adriansyah, SH, bersama para Camat dari berbagai kecamatan lainnya di Kukar. Dalam kesempatan itu, H. Adriansyah menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan serah terima jabatan dan berharap kepemimpinan yang baru dapat terus membawa kemajuan bagi Kutai Kartanegara.
“Kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk ibadah bersama, tetapi juga sebagai momentum silaturahmi dan kebersamaan seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat Kutai Kartanegara,” ujar Camat Loa Kulu.

Usai pelaksanaan Sholat Subuh, acara dilanjutkan dengan prosesi serah terima jabatan Bupati Kutai Kartanegara dari pejabat lama Drs. Edi Damansyah, M.Si kepada pejabat baru, yang disaksikan langsung oleh unsur Forkopimda, para Camat, kepala OPD, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Prosesi tersebut berlangsung secara sederhana namun penuh makna di dalam lingkungan Masjid Agung.
Sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian dan dedikasi selama menjabat, panitia pelaksana bersama Forkopimda juga menyerahkan cendera mata secara simbolis kepada Drs. Edi Damansyah, M.Si. Pemberian ini disambut hangat dan penuh haru oleh seluruh hadirin sebagai bentuk penghormatan atas jasa beliau dalam membangun dan memajukan Kutai Kartanegara.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, seluruh tamu undangan dan masyarakat yang hadir mengikuti Mbeko Bebaya, yakni makan bersama dalam suasana kebersamaan yang hangat di pelataran masjid. Tradisi makan bersama ini menjadi simbol persaudaraan, kebersamaan, dan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan dengan lancar.
