
Dokumentasi & Penulis : Rahmadani
Loa Kulu 15/6— Dalam rangka merespon kelangkaan dan tingginya harga jual gas LPG 3 kilogram bersubsidi di wilayah Kecamatan Loa Kulu, Pemerintah Kecamatan Loa Kulu berkolaborasi dengan PT Pertamina dan Disperindag Kutai Kartanegara menggelar operasi pasar gas LPG 3 kg pada Minggu siang, 15 Juni 2025. Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman Kantor Camat Loa Kulu dan mendapat antusias tinggi dari masyarakat setempat.
Operasi pasar ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan gas LPG 3 kg bersubsidi dengan harga sesuai ketentuan pemerintah, sekaligus menekan harga jual di pasaran yang belakangan melonjak akibat tingginya permintaan dan terbatasnya pasokan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum Kecamatan Loa Kulu, Fitria Handayani, yang mewakili pihak kecamatan. Dalam keterangannya, Fitria menyampaikan bahwa pihak kecamatan sangat mendukung pelaksanaan operasi pasar ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan pokok masyarakat.
“Kami berharap dengan adanya operasi pasar ini, masyarakat bisa mendapatkan LPG 3 kg dengan harga yang wajar dan bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama di tengah situasi harga yang sempat naik,” ujar Fitria Handayani di sela kegiatan.

Kegiatan operasi pasar ini sepenuhnya didukung oleh PT Pertamina sebagai penyedia LPG 3 kg bersubsidi. Stok gas yang disalurkan dalam operasi pasar telah dipastikan aman dan sesuai standar kelayakan. Pelaksanaan di lapangan berjalan tertib dengan pengawasan langsung dari aparat kepolisian dan petugas Satpol PP Kecamatan Loa Kulu.
Antusiasme warga terlihat sejak pagi, bahkan sebelum kegiatan resmi dimulai. Warga tampak tertib mengantre untuk mendapatkan tabung LPG 3 kg bersubsidi, dengan syarat membawa KTP dan tabung kosong. Operasi pasar ini menyediakan ratusan tabung gas LPG 3 kg dengan harga Rp 19.000 per tabung, sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Selain pembelian gas LPG 3 kg, pihak Kecamatan Loa Kulu juga memanfaatkan momen ini untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu membeli LPG di pangkalan resmi dengan harga sesuai ketentuan, serta menghindari membeli di pengecer dengan harga yang tidak wajar. Pemerintah kecamatan juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika ditemukan adanya praktik penimbunan atau penyalahgunaan distribusi LPG bersubsidi di wilayah masing-masing.
Fitria Handayani menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyampaikan laporan hasil pelaksanaan operasi pasar ini, sekaligus memohon agar upaya serupa dapat kembali dilaksanakan apabila situasi di masyarakat masih mengalami kelangkaan atau lonjakan harga.
“Kami berharap kolaborasi yang baik dengan Pertamina seperti ini bisa terus berlanjut. Sebab gas LPG 3 kg bersubsidi sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya kalangan rumah tangga dan pelaku usaha kecil,” tutup Fitria.
