
Dokumentasi : Istimewa
Penulis : Rahmadani
Loa Kulu — Pemerintah Kecamatan Loa Kulu mengikuti kegiatan Survei Kajian Risiko Bencana dan Album Peta Kajian Risiko Bencana Ibu Kota Nusantara (IKN) 2026–2030 pada Senin (13/10/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Camat Loa Kulu.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Plt. Sekretaris Camat Loa Kulu, Kasi Trantib Kecamatan Loa Kulu beserta staf, serta perwakilan dari Pemerintah Desa Jonggon Jaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengumpulan data dan pemetaan potensi risiko bencana di wilayah sekitar kawasan IKN.
Dalam kesempatan tersebut, tim survei menyampaikan pentingnya kajian risiko bencana sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan wilayah yang tangguh terhadap potensi ancaman bencana alam. Kajian ini mencakup berbagai aspek, seperti kondisi geografis, kerentanan wilayah, potensi dampak, serta strategi mitigasi yang perlu dipersiapkan.

Plt. Sekcam Loa Kulu dalam sambutannya menyambut baik kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa wilayah Kecamatan Loa Kulu merupakan salah satu daerah penyangga IKN yang strategis, sehingga penting untuk memiliki peta risiko bencana yang akurat dan terukur.
“Dengan adanya kajian ini, kita dapat mengetahui potensi kerawanan di wilayah kita dan merencanakan langkah mitigasi serta kesiapsiagaan yang lebih baik. Ini penting agar pembangunan di sekitar kawasan IKN tetap aman dan berkelanjutan,” ujarnya.

Kegiatan survei ini juga diharapkan dapat memperkuat koordinasi lintas sektor antara pemerintah kecamatan, desa, dan pihak terkait lainnya. Hasil kajian akan dituangkan dalam album peta risiko bencana yang menjadi acuan bersama dalam penyusunan rencana pembangunan dan kebijakan kebencanaan ke depan.
Dengan tersusunnya kajian risiko bencana dan album peta tersebut, Pemerintah Kecamatan Loa Kulu berharap dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana, serta memperkuat peran wilayah penyangga dalam mendukung pembangunan IKN yang tangguh bencana.
