Dokumentasi & Penulis : Rahmadani
Loa Kulu — Dalam upaya menindaklanjuti hasil kunjungan lapangan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bidang Sumber Daya Air (SDA) ke sejumlah desa di Kecamatan Loa Kulu, digelar rapat koordinasi pada Selasa, 1 Juli 2025. Rapat yang membahas penanganan Parit Jepang dalam rangka pengendalian banjir ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Loa Kulu.
Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Loa Kulu H. Adriansyah, SH, Kasi PMD Kecamatan Loa Kulu, perwakilan Dinas PU Kutai Kartanegara, serta para Kepala Desa dari Desa Sepakat, Desa Ponoragan, dan Desa Sumber Sari.
Dalam rapat tersebut, Dinas PU Bidang SDA menyampaikan hasil pemetaan dan evaluasi di lapangan terkait kondisi Parit Jepang yang selama ini menjadi salah satu jalur utama aliran air di wilayah tersebut. Disampaikan pula beberapa opsi teknis yang dapat dilakukan untuk memperlancar aliran air dan meminimalisir genangan saat musim hujan.

Camat Loa Kulu H. Adriansyah, SH dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perhatian Dinas PU terhadap kondisi wilayah Loa Kulu, khususnya di desa-desa yang terdampak banjir akibat saluran air yang kurang optimal. Ia berharap penanganan Parit Jepang dapat segera direalisasikan demi kenyamanan dan keamanan warga.
“Kami berharap hasil rapat ini segera ditindaklanjuti dengan program kerja nyata di lapangan, agar masyarakat dapat terhindar dari dampak banjir yang selama ini menjadi masalah tahunan,” ujar Camat Adriansyah.
Rapat juga diisi dengan diskusi antara pihak desa dan dinas teknis mengenai kondisi aktual di masing-masing desa serta saran terkait rencana perbaikan dan normalisasi parit. Para kepala desa menyampaikan beberapa catatan kondisi saluran air di wilayahnya serta dampak yang dirasakan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, Dinas PU akan menyusun skema penanganan prioritas dan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait, serta menjadwalkan kegiatan teknis di lapangan dalam waktu dekat.
Rapat ini menjadi langkah penting dalam upaya pengendalian banjir di wilayah Kecamatan Loa Kulu, sekaligus sebagai bentuk sinergi antara pemerintah kecamatan, desa, dan OPD teknis di Kabupaten Kutai Kartanegara.






